Nilai-Nilai yang Terdapat dalam Cerita Pendek "Dua Jantan" Karangan W .S. Rendra, Menurut Pandangan Hosella Angelene

Pelajaran Bahasa Indonesia hari Selasa, 21 April 2020; kami diminta oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk menganalisis nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek Dua Jantan karangan W. S. Rendra.

Menurut pandangan saya, nilai-nilai hidup yang terdapat dalam cerpen tersebut ada tiga (3).

Nilai Estetika
Nilai dalam cerpen atau novel yang berkaitan dengan keindahan (rasa seni) baik dari segi bahasa, pelukisan alam, lingkungan di sekitar tokoh, dan penyampaian cerita.
Puncak itu telanjang dan aneh bentuknya. Ia seakan-akan terpancang di langit sebagai bayangan dewa orang Inca. Kadang-kadang pula kelihatan sebagai mahkota besar yang berkilau-kilauan karena matahari memandikannya dengan cahaya.
Kutipan tersebut terdapat nilai estetika. Penulis menggunakan permainan bahasa yang indah untuk menggambarkan keindahan alam yaitu puncak di bukit. Penggambaran lingkungan alam dalam kutipan tersebut memberikan kesan keindahan yang luarbiasa.


Nilai Pendidikan atau Edukatif
Nilai dalam cerpen atau novel yang berkaitan dengan pengajaran.
"Memang begitulah, banyak yang lain juga begitu. Dari jauh tampak bagus, dari dekat batu-batu. Mata kita gampang tertipu, Nak! Itulah sebabnya, kita harus berhati-hati."
"Jangan memukul dengan ragu-ragu. Janganlah kau memberikan kesempatan pada musuhmu. Kalkun-kalkun itu harus tahu bahwa kau lebih kuat dari pada mereka."
Pada beberapa kutipan kutipan cerpen di atas terdapat nilai pendidikan, yaitu Ayah Rusli memberikan arahan atau pengajaran serta nasihat untuk anaknya, Rusli untuk terus berhati-hati dan tetap yakin, berani, dan bertahan untuk menghadapi lawannya sehingga Rusli menjadi anak laki-laki yang gagah.

Nilai Patriotik atau Perjuangan
Nilai dalam cerpen atau novel yang berkaitan dengan jiwa kepahlawanan atau perjuangan dan semangat yang membara.
"Ah, Papa! Sudah lama saya menginginkannya. Jangan khawatir. Saya pasti kuat. Saya berjanji tak akan banyak rewel."
 Dengan terengah-engah lelaki itu berpaling melihat kepada anaknya. Ia melihat anaknya masih penuh semangat.
Pada kutipan cerpen di atas terdapat nilai perjuangan, yaitu semangat Rusli untuk tetap melanjutkan perjalanannya.

Comments

Popular Posts